Kebudayaan
Aristoteles mengatakan bahwa manusia diciptakan sebagai makhluk monodualisme . Artinya setiap manusia memiliki dua naluri yang bertentangan. Pertama untuk berhubungan dengan khaliknya dan yang kedua untuk berhubungan dengan individu lainnya dalam konteks masyarakat .
Begitu juga dengan kebudayaan dan masyarakat adalah dua hal yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan nyata yang selamanya merupakan dwi tunggal,yang mana tidak ada masyarakat tanpa kebudayaan dan tidak ada kebudayaantanpa masyarakat.Sementara itu Selo Soemardjan mendefinisikan bahwa masyarakat adalahorang-orang yang hidup bersama dan menghasilkan kebudayaan. Sedangkanmenurut Paul B. Horton, masyarakat adalah sekumpulan manusia yang secararelatif mandiri, yang hidup bersama-sama cukup lama, yang mendiami suatuwilayah tertentu, memiliki kebudayaan yang sama dan melakukan sebagian besar kegiatan dalam kelompok itu.
Aristoteles mengatakan bahwa manusia diciptakan sebagai makhluk monodualisme . Artinya setiap manusia memiliki dua naluri yang bertentangan. Pertama untuk berhubungan dengan khaliknya dan yang kedua untuk berhubungan dengan individu lainnya dalam konteks masyarakat .
Begitu juga dengan kebudayaan dan masyarakat adalah dua hal yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan nyata yang selamanya merupakan dwi tunggal,yang mana tidak ada masyarakat tanpa kebudayaan dan tidak ada kebudayaantanpa masyarakat.Sementara itu Selo Soemardjan mendefinisikan bahwa masyarakat adalahorang-orang yang hidup bersama dan menghasilkan kebudayaan. Sedangkanmenurut Paul B. Horton, masyarakat adalah sekumpulan manusia yang secararelatif mandiri, yang hidup bersama-sama cukup lama, yang mendiami suatuwilayah tertentu, memiliki kebudayaan yang sama dan melakukan sebagian besar kegiatan dalam kelompok itu.
Kebudayaan Barat
Budaya Barat (kadang-kadang disamakan dengan peradaban Barat atau peradaban Eropa), mengacu pada budaya yang berasal eropa.
Istilah “budaya Barat” digunakan sangat luas untuk merujuk pada warisan norma norma sosial, nilai-nilai estetika, adat istiadat, keyakinan agama, sistem politik, artefak budaya khusus, serta teknologi. Secara spesifik, istilah budaya Barat dapat ditujukan terhadap:
Istilah “budaya Barat” digunakan sangat luas untuk merujuk pada warisan norma norma sosial, nilai-nilai estetika, adat istiadat, keyakinan agama, sistem politik, artefak budaya khusus, serta teknologi. Secara spesifik, istilah budaya Barat dapat ditujukan terhadap:
- Pengaruh budaya klasik di Renaisans Yunani-Romawi dalam hal seni, filsafat, sastra, dan tema hukum dan tradisi, dampak sosial budaya dari periode migrasi dan warisan budaya Keltik, Jermanik, Romanik , Selvik , dan kelompok etnis lainnya, serta dalam hal tradisi rasionalisme dalam berbagai bidang kehidupan yang dikembangkan oleh filosofi helenistik, skolatisisme, humanisme, revolusi ilmiah dan pencerahan, dan termasuk pula pemikiran politik, argumen nasional umum yang mendukung kebebasan berpikir, hak asasi manusia, kesetaraan dan nilai-nilai demokrasi yang menentang irasionalitas dan teokrasi.
- Pengaruh budaya Alkitab-Kristiani dalam hal pemikiran rohani, adat dan dalam tradisi etika atau moral, selama masa Pasca Klasik.
- Pengaruh budaya Eropa Barat dalam hal seni, musik, cerita rakyat, etika dan tradisi lisan, dengan tema-tema yang dikembangkan lebih lanjut selama masa Romantisisme.
Pertumbuhan Penduduk
Pertumbuhan penduduk adalah perubahan
populasi sewaktu-waktu, dan dapat dihitung sebagai perubahan dalam
jumlah individu dalam sebuah populasi menggunakan “per waktu unit” untuk
pengukuran. Sebutan pertumbuhan penduduk merujuk pada semua spesies, tapi selalu mengarah pada manusia, dan sering digunakan secara informal untuk sebutan demografi nilai pertumbuhan penduduk, dan digunakan untuk merujuk pada pertumbuhan penduduk dunia.
Pertumbuhan atau pertambahan jumlah
penduduk dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain tingkat kelahiran
dan urbanisasi. Kedua faktor ini yang kemudian menjadi salah satu
penyebab tidak seimbangnya laju pertumbuhan ekonomi dan sosial,
ketidakseimbangan tersebut dapat terjadi apabila angka laju pertumbuhan
penduduk pada suatu wilayah tidak seimbang dengan angka laju pertumbuhan
ekonomi dan sosial pada wilayah tersebut. Selain itu, masih adanya
disparitas pembangunan antara daerah perkotaan dan perdesaan yang juga
merupakan salah satu penyebab terjadinya arus migrasi dari satu wilayah
yang lain.
FAKTOR-FAKTOR PERTAMBAHAN PENDUDUK
Pertumbuhan penduduk disuatu Negara
sangat dipengaruhi oleh 3 hal yaitu Kelahiran (fertilitas), Kematian
(mortalitas) dan Perpindahan penduduk (migrasi). Pada kesempatan kali
ini kita akan mengkaji tentang ketiganya.
- Kelahiran (fertilitas).
Faktor kelahiran (fertilitas) merupakan
tingkat pertambahan penduduk melalui kelahiran bayi disuatu wilayah pada
suatu priode tertentu. Kelahiran (fertilitas) dapat dihitung dengan 2
cara yaitu:
- Tingkat Kelahiran Kasar.
Tingkat kelahiran kasar atau crude birth
rate (CBR) merupakan jumlah yang menunjukan angka kelahiran pada setiap
1000 orang penduduk pada priode tertentu.
- Tingkat Kelahiran Menurut Umur.
Tingkat kelahiran meurut umur atau age
specific birth rate (ASBR) yaitu angka yang menunjukan jumlah kelahiran
setiap 1000 wanita menurut umur tertentu setiap tahun.
- Kematian (moratilitas).
Faktor Kematian (mortalitas) merupakan
pengurangan penduduk melalui kematian disuatu wilayah pada suatu priode
tertentu. Tingkat kematian (mortalitas) dapat dihitung dengan 4 cara
yaitu sebagai berikut:
- Tingkat Kematian Kasar.
Tingkat kematian kasar atau Crude Death
Rate (CDR) merupakan jumlah yang menunjukan angka kematian pada setiap
1000 orang penduduk pada priode tertentu.
Tinggi rendahnya tingkat kematian kasar dapat digolongkan menjadi 3 yaitu:
a. Tingkat kematian digolongkan tinggi apabila angka kematian kasarnya lebih dari 20 untuk setiap 1000 jiwa.
b. Tingkat kematian digolongkan sedang apabila angka kematian kasarnya lebih dari 10-20 untuk setiap 1000 jiwa.
c. Tingkat kematian digolongkan rendah apabila angka kematian kasarnya kurang dari 10 untuk setiap 1000 jiwa.
- Tingkat Kematian Berdasarkan Usia.
Tingkat kematian berdasarkan usia atau
age specific death rate (ASDR) merupakan jumlah penduduk yang meningggal
pada setiap 1000 orang yang berada pada kelompok usia yang sama.
- Tingkat Kematian Berdasarkan Sebab.
Tingkat kematian berdasarkan sebab atau
cause specific death rate (CSDR) merupakan jumlah penduduk yang
meninggal karena sebab tertentu pada setiap 1000 orang penduduk, sebab
tersebut seperti penyakit, kecelakaan dan sebagainya.
- Tingkat Kematian Bayi.
Tingkat kematian bayi atau infant
mortality rate (IMR) adalah jumlah kematian bayi lahir hidup setiap 1000
penduduk disuatu daerah pada satu tahun.
Berikut ini adalah sensus pertumbuhan penduduk indonesia tahun 2000 - 2011
Sumber:
http://id.wikipedia.org/wiki/Pertumbuhan_penduduk
http://birokrasi.kompasiana.com/2012/10/24/pertumbuhan-penduduk-dan-ketahanan-pangan-503892.html
Berikut ini adalah sensus pertumbuhan penduduk indonesia tahun 2000 - 2011
Sumber:
http://id.wikipedia.org/wiki/Pertumbuhan_penduduk
http://birokrasi.kompasiana.com/2012/10/24/pertumbuhan-penduduk-dan-ketahanan-pangan-503892.html